Beberapa hari yang lalu Indonesia kedatangan tamu dari Amerika Serikat, MS adalah adik tiri Presiden Barack Obma yang pada tanggal 10 Juli hingga 17 Juli berada di Yogyakarta. Beberapa media mencoba meliput kedapatang tamu dari negeri paman sam itu. Namun entah mengapa hamper seluruh media meliput tentang hanya kunjungan MS, mereka lebih fokus untuk menyajikan berita yang menyatakan bahwa MS sedang bernostalgia dan berwisata di negeri yang dahulu pernah ditinggali oleh kakak tirinya itu.
Banyak media tidak jeli dan kurang teliti akan sebuah hal yang ada di balik kunjungan MS ke Yogyakarta. Bahkan beberap sumber menyatakan bahwa kunjungan yang dilakukan oleh MS selama tujuh hari itu ternyata terdapat beberapa pertemuan informal. Hal ini seharusnya warga Indonesia pasang kuda-kuda karena pertemuan tersebut disinyalir bahwa terdapat indikasi tertentuny yang bertujuan atas dasar kepentingan khusus mewakili pemerintah Amerika Serikat di Gedung Putih.
Informasi ini diperkuat dengan adanya pemebritaan yang disampaikan sebuah media berita pasca kembalinya MS ke Washington DC pada tanggal 25 Juni 20113. Media tersebut menyebutkan bahwa ada sesuatu hal yang terjadi perihal kunjungan MS ke Indonesia. Dan anehnya dari sekian banyak media hanya media tersebutlah yang mengangkat sebuah berita eksklusif tersebut, sumber beritanya pun tak tanggung-tanggung berasal dari Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Mengenai beberapa hal yang disampaikan dalam berita tersebut menyatakan bahwa Lukas telah dijanjikan akan diaturnya pertemuan khusus dengan Presiden Barack Obama. Namun dengan cepat masih di hari yang sama, media tersebut mengunggah berita yang serupa dan persis namun ditambahi dengan sebuah pernyataan pembantahan dari pihak MS bahwa tidak benar adanya ia telah bersedia mengatur dan memfasilitasi pertemuan Gubernur Papua, Lukas dengan Barack Obama.
Memamntau dari pemberitaan tersebut jelas bisa diindikasikan bahwa MS tengah gusar akan pemberitaan yang menuding dirinya telah melakukan pertemuan secara informal dengan Gubernur Lukas, padahal aturannya adalah hal tersebut hanya boleh dikaukan oleh pejabat pemerintah Gedung Putih secara langsung.
Jika kita peka terhadap pemberitaan ini bisa kita praduga bahwa hal ini ada hubungannya tentang permainan politik apalagi pertemuan tersebut dilakukan dekat menjelang Pemilu 2014, terlebih lagi Pemilu Presiden. Mengamati pemberitaan tersebut ada kemungkinan jika MS bermaksud untuk memainkan kesempatan baik sehingga ia bisa menjadi pejabat pengubung antara Indonesia dengan Gedung Putih dari berbagai sudut dan elemen strategis.
Selain itu kunjungan MS yang masih memberikan kesan informal adalah kunjungannya ke UGM (Universitas Gajah Mada) serta UII (Universitas Islam Indonesia). Ini bisa diprediksi bahwa ada sinyalemen serta upaya untuk merajut sebuah relasi dan kontak dengan berbagai lintas jaringan elemen dalam masyarakat Indonesia pada umumnya, terlebih lagi hampir banyak para alumni UGM dan UII yang menangani sector strategis di seantero tanah air.
0 komentar:
Posting Komentar