Selasa, 20 Agustus 2013
0 komentar

Capres yang Populer Belum Tentu Kompeten Menjadi Presidean

Pemilu 2014

Masalah Pemilihan Presiden tahun 2014 nampaknya akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu pertama, hasil Pemilu Legislatif bulan April 2014 yang akan menghasilkan partai besar mana yang akan mampu menguasai paling tidak 20% jumlah kursi atau lebih, sebagai syarat untuk dapat mencalonkan Capresnya, sedangkan faktor kedua adalah capres yang populer tanpa melihat track record-nya apakah merupakan calon yang kompeten menjadi Presiden atau tidak. 

Dalam konteks Pemilu Legislatif April 2014 nampaknya sebagai akibat merosotnya image parpol dimata rakyat, hampir pasti tidak ada Parpol yang akan mampu menguasai kursi DPR paling tidak 20% sekalipun. 

Cukup kuat perkiraan semua partai hanya akan mampu memperoleh kursi dibawah 20% dan untuk dapat mengajukan Capres harus melakukan koalisi dengan parpol lain. dalam kerangka menyusun koalisi ini pun akan ternyata bahwa beberapa Parpol akan mempunyai peluang dan kemampuan yang mungkin seimbang. Dalam situasi semacam itulah unsur popularitas bakal capres merupakan faktor yang ikut menentukan. 

Dari aspek pencapaian kursi DPR, nampaknya PDI-P cukup optimis akan mampu mendekati 20% syarat Presidential Threshold. Namun baik di kalangan PDIP maupun dalam masyarakat tidak yakin Megawati akan tampil sebagai Capres yang popularitasnya tinggi. Berbagai kelompok masyarakat yang menghendaki perubahan nampaknya jatuh pilihan mereka kepada Jokowi, meskipun sebenarnya track record kesuksesan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta belum ada. 

Namun nampaknya mereka tidak peduli dan mereka inilah yang mengharapkan akhirnya Megawati dengan legowo akan menyerahkan posisi Capres kepada Jokowi, gerakan-gerakan politik kelompok-kelompok kecil yang mendukung Jokowi sebagai Capres memang masih terasa sebagai aksi-aksi yang tidak logis, karena Jokowi selesai saja belum dalam menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, nampaknya melihat prospek hasil Pemilu Legislatif yang hampir pasti tidak akan ada lagi partai yang unggul, unsur Capres yang populer akan menentukan. 

Inilah yang nampaknya terjadi didalam kerhidupan politik nasional, rakyat kembali lagi menginginkan perubahan dan mereka melihat Jokowi adalah orangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top