Senin, 19 Agustus 2013
0 komentar

Masih Ada Serangkaian Film Yang Akan Bermotif Politis

Film dokumenter politik

Film sebagai salah satu media pencerahan sekaligus pencurahan terhadap berbagai opini masyarakat. Dengan film bisa melakukan pendidikan secara konstruktif di era digitalisasi. Keterbukaan ini telah dimanfaatkan oleh sebagian kalangan yang memilki kepentingan pragmatis terhadap kelompok, apalagi di jelang perhelatan akbar dalam pemilihan umum 2014 mendatang.

Sebagai contoh film yang berjudul "Setelah 15 Tahun". Film ini dinilai sangat sarat kritikan terhadap kehidupan politik dan demokrasi yang belum sesuai dengan amanat undang-undang serta amanat refolusi. Namun jika diperhatikan lebih teliti lagi, film Setelah 15 Tahun ini juga kental akan nuansa politiknya.

Disinyalir film Setelah 15 Tahun ini merupakan sebuah gerakan politik yang melibatkan beberapa simpul masyarakat sipil baik dari kalangan aktivis, akademis, keluarha korban, buruh, bahkan hingga kalangan Jurnalis. "Gerakan Melawan Lupa" ini akan mengangkat sebuah kasus pelanggaran HAM masa lalu yang pernah terjadi ke ranah publik sehingga masyarakat bisa mengetahui tentang kisah dan tragedi yang pernah terjadi di masa lalu.

Dimungkinkan akan ada 3 kasus yang akan dijadikan film dokumenter, diantaranya adalah tentang kasus pembunuhan wartawan Udin di Yogyakarta yang pada tahun depan kasus tersebut akan kadaluwarsa di meja hijau karena rentan waktu yang terlalu lama yaitu hampir 18 tahun.

Kasus selanjutnya yang direncanakan akan ditayangkan adalah tentang kasus pembunuha pejuang HAM, Munir. Film dokumenter ini diduga sedang dalam masa pengerjaan. Film ini dikoordinir oleh dua NGO yang memang sangat getol dalam pengusutan kasus pembunuhan Munir.

Film dokumenter yang terakhir adalah tentang kisah atau kronologi korban penculikan tim Mawar yang konon sedang digagas penggalangan dananya. Hal ini diupayakan karena konon proyek pembuatan film ini membutuhkan dana yang tak sedikit, sekitar Rp. 3 s/d 5 Miliar. Film ini direncanakan akan berhasil tayang [ada bulan Maret hingga April 2014.

Gerakan yang disingkat dengan "GML" ini kemungkinan memiliki tujuan untuk mencegah beberapa tokoh politik yang memiliki track record pelanggaran HAM sehingga mereka tidak masuk dalam kontes panggung politik 2014 mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top