Selasa, 27 Agustus 2013
0 komentar

Rupiah Melemah, Menkeu Minta Indonesia Tidak Cemas

Chatib Basri - Menkeu

Akhir-akhir ini Indonesia sedang dilanda kekhawatiran yang cukup luar biasa. Pasalnya nilai dollar USA melonjak naik namun nilai tukar Rupiah turun drastis bahkan pernah menyentuh angka Rp. 10.883 per dollar AS. Ini sebuah angka yang cukup fantastis mengingat melemahnya nilai rupiah di mata dunia.

Namun menteri Keuangan, Chatib Basri menegaskan bahwa melemahnya nilai tukar Rupiah ini hanya diakibatkan oleh efek penghentian stimulus fiskal dari Bank sentral Amerika Serikat terhadap pasar dunia. Apalagi kabar berhembus tentang kondisi bursa saham di Thailand dan India masih cukup signifikan.

Neraca transaski berjalan di Indonesia pun saat ini mampu menekan defisit hingga 4,4 persen dilihat dari PDB (Produk Domestik Bruto). Chatib juga berharap kepada paket kebijakan yang diciptakan secara baik oleh Bank Indonesia, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan Kementerian Keuangan bisa lebih efektif untuk melakukan respon terhadap melemahnya nilai tukar rupiah serta IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

Chatib juga masih mencoba untuk tetap fokus terhadap stabilisasi penurunan defisit neraca transasi berjalan dan selanjutnya pihaknya akan tetap merespon dan menjaga moment yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi dengan memberikan insentif fiskal.

Menteri Keuangan ini pun meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak terlalu panik mengingat ekonomi Indonesia saat ini masih belum masuk ke tahap yang sangat menghawatirkan seperti yang pernah terjadi di era 1998 atau bahkan 2008 silam.

"Dalam kondisi ekonomi yang tidak biasa ini, ekonomi Indonesia belum krisis tapi kita harus tetap mewaspadai terhadap gejokal pasar keuangan dan nilai tukar", ujar Chatib (27/8/2013).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top